Sabtu, 01 Juli 2023

Resume Buku "Anjing Ashabul Kahfi Binatang yang Setia pada Kebenaran"

 oleh: Ibrahim Afif A.


  


  Pada suatu hari di kota Afsus ada seekor anjing yang kehausan. Ia lalu menggonggong di depan seorang penggembala. Penggembala pun tahu maksudnya. Sang penggembala pun memberikannya air dan sepotong daging. Anjing itu pun memakannya. Penggembala pun memberinya nama "Qitmir". 

    Pada suatu malam ada dua orang yang menuju rumah si penggembala. Si anjing pun menggonggong. Si penggembala pun keluar dari rumahnya. Lalu datanglah empat orang yang lainnya. 

    Qitmir pun mendengarkan pembicaraan mereka bahwa mereka akan melarikan diri dari kota Afsus karena raja Daqyanus yang kejam telah mengetahui keimanan mereka.

    Esoknya sebelum matahari terbit, ketujuh pemuda itu sudah sampai di gua yang berada di luar kota. Mereka semua pun mengucapkan alhamdulillah. Mereka pun merasa letih sehingga mereka pun beristirahat. Lama-kelamaan mereka pun tertidur. Allah berkehendak membangunkan mereka dari tidur panjang mereka. Salah satu dari mereka berkata, "Sudah berapa lama kita tidur di sini?"

    Mereka mengira hanya tidur semalam. Salah satu dari mereka berkata, "Allah lebih tahu berapa lama kita tidur di sini."

    Si penggembala pun akhirnya pergi ke kota untuk mencari makanan. Ia merasa heran. Ia belum pernah melihat bangunan-bangunan yang ada di situ. Ia dipandangi semua orang yang ada di situ. Saat menyerahkan uang, si pedagang berkata, "Siapa kamu sebenarnya? Uang aneh. Gambar siapa yang ada pada koin perak ini?" Lalu dia memberitahu bahwa Daqyanus yang kejamtelah mati tiga abad yang lalu. Si penggembala pun dibawa ke hadapan sang raja. Ia lalu bercerita tentang pelariannya dan keenam sahabatnya dari raja Daqyanus yang kafir dan kejam itu. Sang raja lalu berkata, "Wahai pemuda shalih, ketahuilah bahwa kamu dan keenam sahabatmu telah tertidur selama 309 tahun. Perkenankanlah aku untuk bertemu dengan keenam sahabatmu."

    Sang raja lalu lalu dibawa ke gua persembunyian. Banyak rakyatnya yang juga ingin melihat ketujuh pemuda itu. Mereka ingin melihat kekuasaan Allah. para pemuda itu menangis. Mereka telah merasakn nikmat iman yang telah diberikan Allah kepada mereka. Setelah raja dan mereka bercengkrama sesaat, mereka kembali tertidur lagi. Kali ini mereka akan tertidur selamanya dan mereka akan dibangkitkan di hari pembalasan nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pantun Nasihat

 oleh: Ibrahim Afif A. Tahukah kamu ikan pari Hidup di air melimpah Berpuasalah tiga puluh hari Selama bulan ramadan berkah Ada tiga buah al...